Pendahuluan
Generasi Z dikenal sebagai kelompok yang kreatif, hemat, dan peduli lingkungan. Di tahun 2025, salah satu tren fashion yang paling populer di kalangan mereka adalah thrift branded. Konsep ini memadukan hobi berburu barang bekas dengan keinginan tampil modis menggunakan pakaian dari brand ternama.
Mengapa Thrift Branded Populer?
- Harga Terjangkau: pakaian dari brand internasional bisa didapat dengan harga jauh lebih murah.
- Gaya Unik & Eksklusif: banyak item yang sudah langka dan tidak dijual lagi di toko resmi.
- Kesadaran Lingkungan: membeli barang bekas membantu mengurangi limbah tekstil.
- Budaya Populer: banyak influencer dan selebriti mempopulerkan fashion thrift.
- Ekspresi Diri: Gen Z lebih suka mix and match pakaian thrift untuk menciptakan gaya personal.
Item Thrift Branded yang Digemari
- Jaket Denim Vintage: dari Levi’s hingga Wrangler.
- Kaos Band Original: langka dan bernilai koleksi.
- Sneakers Branded: Nike, Adidas, hingga Converse edisi lama.
- Tas Branded Secondhand: Louis Vuitton, Gucci, hingga Coach versi preloved.
- Kemeja Flanel & Oversized: cocok untuk gaya streetwear.
Peran Media Sosial
Instagram, TikTok, dan marketplace online menjadi pusat transaksi thrift branded. Banyak penjual melakukan live shopping yang menambah keseruan berburu barang. Konten haul thrift juga viral di media sosial, memengaruhi banyak anak muda untuk ikut mencoba.
Dampak Ekonomi
Tren ini membuka peluang bisnis besar bagi UMKM. Banyak mahasiswa hingga ibu rumah tangga yang sukses membangun toko thrift branded online. Selain itu, tren ini membantu memperpanjang umur pakaian dan menciptakan ekosistem fashion berkelanjutan.
Tantangan Thrift Branded
- Barang Palsu: risiko mendapat barang KW masih tinggi.
- Regulasi Impor: pemerintah beberapa kali memperketat aturan impor pakaian bekas.
- Perawatan Barang: beberapa item branded secondhand butuh perawatan ekstra.
Kesimpulan
Thrift branded di tahun 2025 bukan hanya tren fashion, tetapi juga gaya hidup yang mencerminkan kreativitas, kepedulian lingkungan, dan kecerdikan Gen Z dalam berbelanja. Dengan dukungan media sosial dan komunitas thrift, tren ini diprediksi akan terus bertahan dan berkembang.